Jumat, 17 September 2010

Ikan Baik bagi Perkembangan Otak Bayi

UNTUK mendukung perkembangan syaraf otak bayi Anda, berilah ia banyak ikan. Karena, bayi membutuhkan banyak yang bermanfaat juga untuk perkembangan syaraf, dan mata. Beri ikan di saat si kecil berhenti mengonsumsi air susu ibu dan mulai beralih ke susu formula.
Ahli gizi Susan Brewer dari Universitas Illinois mengutarakan bahwa anak akan mulai memilih-milih makanan saat ia berusia lima tahun. "Untuk itu, ada baiknya para orang tua mulai membiasakan anak menyukai makanan laut sejak awal," kata Brewer.

Ikan yang kaya akan asam lemak omega 3 di antaranya jenis salmon memiliki banyak manfaat dalam mencegah penyakit arteri koroner. Maka itu, tak mengherankan bila para ahli gizi menyarakan agar orang dewasa juga mengonsumsi ikan setidaknya dua kali dalam seminggu.

"Makanan bayi yang terbuat dari ikan memang telah banyak tersedia di pasaran Asia dan kini telah berkembang ke pasar Inggris dan Italia," kata Brewer.

Bersama dengan Profesor Peter Bechtel Universitas Illinois, Brewer mengadakan penelitian guna membuat produk makanan bayi dari salmon. Ia mengadakan uji coba menggunakan salmon merah dan merah muda (pink) dan menemukan ternyata salmon merah lebih baik karena mampu bertahan lama dalam proses produksi makanan bayi.

Lebih lanjut, untuk mengetahui kandungan nutrisinya, sebuah uji coba terpisah dilakukan dengan memasukkan tulang dan telur salmon.

Sintesis DHA
Bahan pertama yang berupa bubuk hasil gilingan tulang salmon menyediakan kalsium dalam bentuk yang siap diserap tubuh bayi untuk pertumbuhan tulangnya. Bahan kedua yakni protein berkualitas tinggi dan mengandung vitamin D serta asam lemak omega 3, khususnya asam docohexaenoic (DHA). "Bayi yang baru lahir memiliki 50 persen DHA," kata Brewer.

Namun, jelas Brewer, bayi dan balita belum memiliki hati yang matang dalam menyintesis DHA guna memastikan kecukupan suplai bagi perkembangan jaringan syarafnya. Bila balita memang mesti mendapatkan DHA, ia mesti mengasupnya lewat makanan yang ia telan. (Prita Daneswari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar